Busana Pengantin "Putri Kedhaton"

Posted by Kebaya on

Di bawah tema "Putri Kedhaton", Tomy Tri Wahyudi memodifikasi pakaian pengantin wanita khas Jawa dengan menggunakan celana. Dirancang untuk pengantin wanita yang berani mengekspresikan dirinya yang bebas, tanpa meninggalkan pakem tradisional.



Seragam Batik


Bookmark and Share

Keagungan Pernikahan Budaya Jawa

Posted by Kebaya on

Bookmark and Share

Budaya tanah Jawa masih menyimpan sejuta keindahan dan keagungan yang tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. Hal ini bisa dilihat dalam upacara pernikahan yang penuh makna dan unik. Beragam tradisi dan tata cara pernikahan menjadi bagian dari adat masing-masing wilayah. Berikut prosesi pernikahan adat Jawa Soloyang umum dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya, yang kami paparkan dalam 5 babak.
Teks: Ratri Suyani

BABAK I (PEMBICARAAN)

Tahapan ini intinya mencakup tahap pembicaraan pertama sampai tingkat melamar.

a. Congkog
Seorang perwakilan/duta diutus untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang putrinya akan dilamar. Tugas duta yang utama ialah menanyakan status calon mempelai perempuan, masih sendiri atau sudah ada pihak yang mengikat.

b. Salar
Jawaban pada acara Congkog akan ditanyakan pada acara Salar yang dilaksanakan oleh seorang duta, baik oleh duta yang pertama atau orang lain.

c. Nontoni
Setelah lampu hijau diberikan oleh calon besan kepada calon mempelai pria, maka orang tua, keluarga besar beserta calon mempelai pria datang berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk saling "dipertontonkan". Dalam kesempatan ini orang tua dapat membaca kepribadian, bentuk fisik, raut muka, gerak-gerik dan hal lainnya dari si calon menantu.

d. Nglamar
Utusan dari orangtua calon mempelai pria datang melamar pada hari yang telah ditetapkan. Biasanya sekaligus menentukan waktu hari pernikahan dan kapan dilakukan rangkaian upacara pernikahan.

Tren Busana Pengantin 2010

Posted by Kebaya on


Jakarta - Bingung memilih model busana pengantin? Berikut beberapa model gaun pengantin yang menjadi tren di tahun ini. Gaun Bernuansa 50-an

Gaun bernuansa 50-an biasanya memiliki volume penuh di bagian pinggang ke bawah. Busana pengantin yang bervolume di bagian bawah kini masih diminati. Model yang dipilih pun bisa bermacam-macam. Misalnya tube dress off-shoulder. Sentuhan Hitam

Warna hitam tak lagi tabu untuk gaun pengantin, namun hanya sebagai elemen hias. Telah banyak desainer yang menggunakan warna hitam untuk detil gaun pengantinnya. Vera Wang misalnya, ia menggunakan pita dari bahan velvet hitam untuk detil pinggang koleksi gaun pengantin Fall/Winter 2010.

Gaun Tulle

Bahan tulle tak hanya bisa digunakan untuk gaun tutu (gaun balet), kini ia juga disulap menjadi gaun pengantin yang cantik. Jika biasanya tulle hanya dijadikan lapisan dalam gaun untuk membuatnya lebih bervolume, kini justru kain itu yang jadi bahan utamanya. Teknik draping dengan detil kristal cantik akan membuat gaun tulle ini semakin cantik

Potongan Leher Asimetris

Gaun dengan potongan asimetris seperti one-shoulder juga menjadi model favorit tahun ini. Detil kuat di bagian pundak akan membuat si pengantin terlihat cantik juga sensual. Desainer Anne Bowen adalah salah satu yang menampilkan gaun model ini di koleksi terbarunya. Detil Pita

Detil Pita masih menjadi favorit untuk gaun pengantin. Bentuknya yang klasik namun manis selalu menjadi pilihan para desainer dari tahun ke tahun. Di 2010, desainer seperti Amsale dan Vera Wang menggunakan pita sebagai aksen pinggang gaun pengantinnya. Bunga-bunga

Sama halnya dengan pita, bunga pun menjadi detil yang selalu populer untuk gaun pengantin. Di tahun 2010, banyak desainer yang membuat potongan bunga kecil lalu disebar di bagian bawah gaun. Detil bunga besar di bagian leher seperti dalam rancangan Amsale juga bisa jadi inspirasi.

'Veil' Modern

Veil atau kerudung pengantin selalu menjadi ciri kental setiap mempelai perempuan. Namun kini keberadaan veil bisa digantikan dengan aksesoris kepala yang lain. Carolina Herrera misalnya, ia mengganti veil dengan topi besar yang dihiasi selendang dari tulle. Kesan modern namun cantik terpancar dari busana pengantin tersebut.



Bookmark and Share

Pesona Kain Tenun Indonesia

Posted by Kebaya on

Bookmark and Share

Kini satu lagi hasil kreativitas anak bangsa mendapat pengakuan di mancanegara. Pada 19 April lalu, dua desainer ternama, Denny Wirawan, dan Chossy Latu, bekerja sama dengan Cipta Tenun Indonesia (CTI), memukau para penikmat fashion di Mumbai juga Dubai.

Denny Wirawan menciptakan aneka busana dari kain tenun asal Sulawesi Tenggara, tepatnya Wakatobi. Sedangkan Chossy Latu mengubah kain songket Sumatera Selatan (Palembang) menjadi aneka busana modern.

Walau Mumbai juga memiliki aneka tekstil yang luar biasa, namun sambutan para insan fashion juga media di sana terhadap kain khas Indonesia sangatlah baik. Mereka mengakui kualitas serta keragaman motif dan tenunan kain yang beragam dari Indonesia.

Dalam acara yang bertajuk 'Indonesian Heritage Nights: Remarkable Indonesia' tersebut, CTI juga menampilkan peragaan busana yang kental nuansa Indonesia-nya. Mulai dari dekorasi, musik, hiburan, hingga makanan yang dihidangkan semuanya bernuansa budaya Indonesia.

Tak hanya itu, tujuan dari CTI, Denny serta Chossy juga berhasil membuktikan, bahwa kain asal Indonesia, bukan hanya memiliki nilai budaya yang tinggi saja, namun juga pantas digunakan sebagai pakaian sehari-hari, serta bercitarasa modern. Kain tenun maupun songket, tak lagi menjadi pajangan di lemari pakaian saja, namun juga bisa digunakan untuk bergaya.

Penasaran seperti apa rancangan Chossy Latu dan Denny Wirawan yang memukau Mumbai dan Dubai? Tunggu berita selanjutnya.

Menghadapi Pria Moody.....

Posted by Kebaya on

Bookmark and Share


Sifat moody sering kali dikaitkan dengan wanita, dan saat itulah pria mengeluh. Sebenarnya kamu kenapa, sih? Kenapa kamu diam saja? Aku salah apa? Begitu kalimat yang sering diucapkan pria ketika moodpasangannya naik turun tak terkendali.

Namun, moody bukan hanya milik wanita. Banyak juga pria yang moody, dan menghadapi mereka memang membuat kita serba salah. Kalau diajak bicara, omongannya makin tidak menyenangkan. Bila didiamkan, ekspresinya sama sekali tak sedap dipandang.

Ketika Anda sudah begitu mengenal si dia, Anda mungkin akan membiarkannya sampai bad mood-nya lenyap. Tetapi untuk pasangan-pasangan baru, mood swing itu bisa membuat kita stres, kecewa, bahkan memicu perpisahan. Karena itu, sebelum Anda memutuskan berpisah, pelajari dulu bagaimana menghadapi suasana hati pasangan.

Baca petunjuknya
Membaca pikiran pria
moody yang sudah Anda kenal saja sulit, apalagi yang belum lama Anda kenal. Namun, Anda tidak perlu menjadi pembaca pikiran, atau menebak-nebak bagaimana mood pasangan Anda setiap hari. Semakin sering Anda bersamanya, tentu Anda semakin hafal apa yang membuatnya kesal. Perhatikan sinyal-sinyal yang menunjukkan mood jeleknya. Bacalah tanda-tandanya secara verbal, dan buat catatan mengenai faktor eksternal yang memicu mood swing-nya. Dengan demikian, Anda bisa "berjaga-jaga" ketika mood jeleknya datang. Setelah itu, Anda bisa memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan: apakah menyingkir dulu, atau menghadapinya.

Bicarakan
Orang yang sedang
bad mood memang tidak enak dihadapi. Ia bisa menjadi kasar atau diam saja yang membuat Anda merasa bersalah. Mengalah mungkin bisa Anda lakukan, namun hal ini bukan strategi yang bijak untuk relasi jangka panjang. Cobalah untuk berbicara padanya (tentu saat mood-nya sedang baik), dan bersiap-siaplah untuk menanyakan sesuatu yang sulit menyangkut perasaannya. Si dia mungkin akan berkelit, tetapi jangan menyerah. Jangan sampai membuat penilaian, dan dengarkan setiap penjelasannya. Mengetahui penyebab sebenarnya mengapa seseorang marah atau sedih tentu terasa tidak nyaman, namun bila berhasil hal ini bisa makin mendekatkan Anda dan si dia.

Biarkan otak beraksi
Saat
bad mood, emosi kita dikendalikan oleh perasaan. Pada saat itu, otak perlu mengambil alih kendali. Siapa yang bisa berpikir rasional ketika kemarahan atau tangisan mengacaukan perasaan, kan? Coba biarkan otak Anda bereaksi, dengan beristirahat sejenak ketika merasakan luapan emosi mulai terasa, dan mencari aktivitas netral untuk menyeimbangkannya. Misalnya, jalan-jalan dulu, menulis jurnal, mendengarkan musik, atau duduk saja dan merenung. Saat itulah otak akan merebut kembali kendali Anda.

Buat keputusan
Wajar bila Anda ingin selalu bersama si dia saat baru memulai hubungan. Namun, jika suasana hati Anda jadi terpengaruh oleh pembawaannya yang
moody, mungkin ini saatnya Anda harus membuat keputusan. Ketergantungan emosi bisa mengacaukan hubungan Anda. Jangan sampai Anda membiarkan kebahagiaan atau kesedihan pasangan mendikte suasana hati Anda sendiri. Cermati apa yang membuat emosi Anda terganggu, dan pisahkan apa yang Anda rasakan dengan apa yang dialami si dia.

Kebaya & Gaya Hidup 2010

Posted by Kebaya on

Bookmark and Share

Bila ada busana yang memberikan banyak inspirasi terhadap ”fashion”, status sosial, ataupun identitas, itu adalah kebaya. Bagi kita, kebaya lekat dengan keseharian. Busana itu dipakai nenek dan orang tua, mulai dari si mbok penjual jamu sampai ibu negara.

Pada sebuah sore di pengujung April, tetamu memenuhi pergelaran kebaya Amy Atmanto di sebuah pusat pertokoan elite di kawasan Thamrin, Jakarta. Pejabat, mantan pejabat, dan sosialita berbaur menjadi satu. Sebut saja Linda Agum Gumelar, Siti Fadilah Supari, Mien Uno, Rima Melati, Tati Fauzi Bowo, sampai Marini Zumarnis dan Diah Permata Sari. Semua mengenakan kebaya dan mereka saling memuji kebaya yang digunakan satu sama lain.

Yang menarik, tidak saja nuansa warna-warni yang memenuhi ruangan, tetapi juga tak ada kebaya yang tampak ”seragam”. Kebaya merah yang dikenakan Fadilah Supari, misalnya, jauh dari kesan formal. Kain yang dikenakannya pun terlihat santai, mirip lilitan sarung. Dalam balutan kebaya, sosok Fadilah yang selama menjadi menteri kesehatan dulu dikenal lugas justru terkesan lebih rileks.

Kebaya menjadi hot issue di sepanjang April lalu. Bisa jadi karena April erat terkait dengan Hari Kartini, sementara peringatan Kartini kerap diasosiasikan dengan kebaya. Bulan itu juga biasanya merupakan kesempatan bagi para perancang senior dan baru untuk menginterpretasikan kembali kebaya sesuai dengan karakter perempuan Indonesia terkini.

Menengok ke belakang, perjalanan kebaya sudah sangat panjang. Kebaya pertama kali dipakai di Indonesia sekitar abad ke-16. Menurut pemilik rumah kain Bin House, Josephine Komara, atau dikenal dengan Obin, orang Indonesia dulu tidak mengenal budaya memakai baju, tetapi memakai kemben. ”Baju mulai dikenal ketika orang Portugis dan Belanda datang. Baju ini kemudian dipakai dengan tetap memakai kemben sehingga muncullah bentuk kebaya, kebaya bef,” kata Obin.

Berhubung budaya kancing belum dikenal di Indonesia, perempuan pada masa lalu memakai peniti untuk menyatukan dua sisi baju. ”Dan, lahirlah bentuk kebaya Kartini. Ditambah manik-manik, jadilah peniti ini juga berfungsi hiasan,” kata Obin, yang mengenal kebaya sejak kecil. Ia mengaku sangat menikmati memakai kebaya. ”Perempuan tentunya punya kecenderungan memakai sesuatu yang membuatnya lebih cantik dan nyaman. Untuk itu, saya memilih kebaya,” katanya.

Simbol politik
Dalam perjalanannya, kebaya telah memerankan aneka fungsi, baik politik, sosial, maupun budaya. Henk Schulte Nordholt dalam bukunya, Outward Appearances, misalnya, menuliskan betapa kebaya pernah menjadi simbol politik perempuan Indonesia.

Selama periode pendudukan Jepang (1942-1945), para perempuan Indonesia yang kala itu menjadi tahanan perang memilih mengenakan kain kebaya ketimbang mengenakan baju tahanan ala Barat. Sikap ini menunjukkan posisi politik untuk membedakan mereka dengan para perempuan tahanan perang asal Belanda.

Tak mengherankan jika pasca-kemerdekaan Presiden Soekarno kemudian mentransformasi kebaya sebagai busana nasional. Namun, posisi ”terhormat’ itu pupus pada era Orde Baru. Kebaya menjadi seragam wajib Dharma Wanita dan perempuan di lingkungan pegawai negeri wajib menjadi anggota Dharma Wanita. Fungsi ”kontrol” yang dipaksakan melalui kebaya membuat sebagian perempuan yang melek politik pada masa itu bersikap antipati dan mengaitkan kebaya sebagai simbol ”opresi’.

”Dulu kebaya menjadi simbol pengekangan terhadap perempuan. Hal itu bisa dilihat pada zaman Orde Baru, terutama di kalangan ibu-ibu Dharma Wanita. Mereka rela tersiksa dengan mengenakan kebaya dan kain ketat agar tampil cantik dan anggun. Ketika itu, kebaya tampil sebagai uniform atau seragam,” kata sosiolog Julia Suryakusuma.

Namun, kini kebaya lebih merupakan bagian dari fashion dan gaya hidup. Kebaya tidak lagi dimaknai dengan kaku. ”Kita bisa melacak kecenderungan bahwa yang diutak-atik para desainer itu tidak jauh-jauh dari kebaya dan batik. Rupanya, kesadaran politik bahwa kebaya adalah pakaian nasional sudah tertanam kuat,” tutur Julia.

Kolaborasi di antara para perempuan, pengusaha mode, perancang busana, dan pencinta budaya untuk menginspirasi generasi muda bahwa kebaya merupakan salah satu identitas bangsa yang perlu dipelihara mulai terlihat. Dalam beberapa tahun terakhir, tren kebaya terus menguat dalam keseharian kaum muda. Tentunya dalam gaya dan potongan yang disesuaikan.

”Sekarang ini ada kebaya berlengan pendek. Mereka, bahkan, memadukan dengan celana jins. Saya juga membikin kebaya dengan tangan tiga perempat supaya lebih elegan, enggak ribet, dan bisa dipakai sebagai daily wear,” kata Obin.

Bolehlah kita berharap kebaya juga akan mengikuti jejak batik yang saat ini sudah menjadi bagian dari busana sehari-hari. Jangan sampai negara lain keburu mengetap kebaya sebagai busana nasionalnya dan kemudian kita mencak-mencak (lalu ramai-ramai lantang bicara tentang kebaya—tanpa pernah memakainya). Kebaya, yes!

Fashion Pengantin dari Balon, Gimana dgn Kebaya Balon ya ?

Posted by Kebaya on

Anda masih bingung menentukan gaun pengantin yang hendak dipakai pada hari resepsi pernikahan? Rancangan baju pengantin unik yang terbuat dari balon ini mungkin bisa menjadi pilihan untuk dikenakan. Tak hanya pakaian, hiasan dan pernak-perniknya pun dibuat dari balon.

Berbekal balon dan alat pompa, gaun pengantin nan anggun dapat diselesaikan pembuatnya dalam satu hari saja. Anda juga bisa menambahkan pernak-pernik bunga dan hiasan rambut yang semuanya juga terbuat dari balon. Pembuatnya pun bukan seorang desiner ternama, melainkan seniman balon asal Hongkong.

Namun, meski terbuat dari balon harga pakaian pengantin tersebut tidak murah, karena Anda harus mengocek cukup dalam untuk satu gaun pengantin, mulai Rp 4 juta hingga Rp 12 juta.


Bookmark and Share

Ritual Dalam Pernikahan Tradisional

Posted by Kebaya on

Bookmark and Share

Setelah kemarin dibahas 'Ritual Wajib Dalam Pernikahan Tradisional (bagian 1)' dari adat Jawa, Sunda dan Betawi, kini dilanjutkan dengan membahas tradisi-tradisi pernikahan dari Sumatra. Rangkaian upacara apa saja yang bisa dilaksankan di gedung tanpa membuang waktu dan dana yang besar namun tetap mensiratkan sisi budaya.

Tradisi Minangkabau
Upacara Pemberian Gelar Pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa bisa dilakukan di gedung dan dilakukan usai ritual Manjapuik Marapulai atau penjemputan calon mempelai pria oleh keluarga calon mempelai wanita di rumah. Selain itu, tradisi Penyambutan di Rumah Anak Daro atau menyambut kedatangan calon mempelai pria oleh calon mempelai wanita bisa Anda laksanakan di gedung. Diiringi bunyi musik tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat Timbal Balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih. Sirih dalam carano adat lengkap, payung kuning keemasan, beras kuning, kain jajakan putih merupakan perlengkapan yang biasanya digunakan. Keluarga mempelai wanita memayungi calon mempelai pria disambut dengan tari Gelombang Adat Timbal Balik. Berikutnya, barisan dara menyambut rombongan dengan persembahan sirih lengkap. Para sesepuh wanita menaburi calon pengantin pria dengan beras kuning. Sebelum memasuki gedung, kaki calon mempelai pria diperciki air sebagai lambang mensucikan, lalu berjalan menapaki kain putih menuju ke pelaminan.

Tradisi Palembang
Munggah merupakan puncak rangkaian acara pernikahan adat Palembang. Munggah bermakna agar kedua pengantin menjalani hidup berumah tangga selalu seimbang atau timbang rasa, serasi, dan damai. Selesai akad nikah, mempelai pria membawa bungo langse (bunga dari kertas yang akan dibawa bersama pengantin sebagai pembuka pintu) diarak rombongan mempelai pria disertai rombongan pemukul rebana menuju tempat resepsi. Sesampainya di tempat resepsi, rombongan itu disambut dengan siraman beras kunyit, kemudian mempelai pria dipersilakan menuju pelaminan. Jika dilakukan di rumah, mempelai pria masuk ke kamar mempelai wanita, lalu keduanya didudukan berbaris, mereka dikeramasi, dan sambil cap-capan (sepah kinang atau sirih pengantin) yaitu pemberian sirih dari nenek mempelai pria kepada mempelai wanita dan sirih dari nenek mempelai wanita berikan kepada mempelai pria. Acara dilanjutkan dengan suap-suapan. Yang disuapkan adalah ketan kuning dengan panggang ayam. Setelah upacara suap-suapan dilakukan upacara timbang. Telah disediakan satu timbangan antik yang terdiri dari dua daun. Masing-masing tangan pengantin diletakkan di atas masing-masing daun itu, lalu ditimbang tangan mana yang berat. Hal ini bermakna bahwa kedua anak menantu akan diperlakukan sama seimbang tidak berat sebelah oleh kedua belah pihak.

Tradisi Batak
Pada umumnya, masyarakat Batak masih memegang teguh adat dan budaya Batak sehingga mereka tetap menggelar rangkaian acara pernikahan adat satu hari penuh. Saat mempelai dan keluarga kedua pihak telah tiba dalam gedung, kedua belah pihak saling menyerahkan tanda makanan adat. Pihak paranak menyerahkan tudu-tudu ni sipanganon (pinahan lobu/babi atau kerbau utuh yang telah dipotong dan disusun menjadi beberapa bagian tertentu) pada pihak parboru, dan sebaliknya pihak parboru menyerahkan dengke simudur-mudur (ikan mas). Setelah proses tukar-menukar suguhan selesai, diadakan santap bersama yang didahului dengan doa. Lalu kedua belah pihak bersepakat tentang pembagian jambar juhut (tanda makanan adat yang berasal dari tudu ni sipanganon). Saat pembagian berkat daging berlangsung, pihak paranak mengumpulkan sumbangan gugu dan tumpak dari semua kerabat yang diundang, kemudian pengantin perempuan dipersilakan untuk memungut (manjomput) sumbangan yang terkumpul untuk dirinya dan selebihnya diserahkan kepada orang tua paranak.

Acara diteruskan dengan penyerahan mahar (sinamot) dari pihak paranak ke parboru sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian kedua belah pihak keluarga saling berkenalan dengan beberapa prosesi adat seperti pemberian panandaion dari keluarga paranak pada keluarga parboru. Dilanjutkan dengan penyerahan ulos herbang dari pihak parboru ke pihak paranak. Acara tersebut diawali dengan pemberian ulos passamot dan ulos hela. Selain ulos hela, adapula Mandar (sarung) yang diberikan kepada pengantin laki-laki untuk dipakai bekerja jika pengantin perempuan mengadakan pesta. Kemudian orang tua parboru menabur beras Sipir Ni Tondi di kepala kedua pengantin sebanyak 3 kali agar selalu sehat, kuat menghadapi cobaan dan tabah menghadapi masalah. Setelah pemberian ulos herbang, tibalah saat untuk mangulosi atau pemberian ulos/berkat dari seluruh keluarga bagi kedua pengantin.

Fashion Pengantin Jawa, Solo Putri Nan Mempesona

Posted by Kebaya on


Kecantikan pengantin Jawa Solo adalah suatu bentuk karya budaya yang penuh makna dan filosofi tinggi. Tradisi busana ini terinspirasi dari busana para bangsawan dan raja keraton Kasunanan Surakarta dan Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah. Ada dua gaya busana pengantin Jawa Solo, busana pengantin Solo Putri dan busana pengantin Solo Basahan. Kali ini akan dibahas terlebih dahulu busana pengantin putri solo

Pengantin Perempuan
Pada busana pengantin Solo Putri, untuk pengantin perempuan terdiri dari kebaya di bagian atas dan kain batik di bagian bawah. Di bagian atas, pengantin menggunakan kebaya yang terbuat dari beludru berwarna hitam, hijau, biru, merah, ungu atau coklat. Bahan beludru menambah kesan glamor dan elegan bagi sang pengantin. Kebaya yang digunakan adalah kebaya panjang hingga lutut pengantin dan pada bagian depan memakai Bef atau Kutu Baru. Pada Kutu Baru dipasang bros renteng atau susun tiga sehingga terlihat indah.

Pada bagian bawah, menggunakan kain batik dengan motif khusus yaitu Sido Mukti, Sido Mulyo, dan Sido Asih, serta diwiru (lipatan pada bagian depan kain) berkisar 9, 11 atau 13 jumlahnya. Saat pengantin berjalan, wiru akan melambai
seperti ekor burung merak. Sebagai pelengkap busana, selop yang terbuat dari bahan beludru dengan warna senada dengan kebaya pengantin akan membuat penampilan pengantin semakin sempurna.

Pengantin Pria
Untuk busana pengantin Solo Putri, pengantin pria mengenakan Beskap Langen Harjan, kemeja berkerah dan bermanset yang dipadu dengan batin bermotif sama dengan pengantin wanita yaitu Sido Mukti, Sido Mulyo atau Sido Asih.

Perhiasan yang dikenakan pengantin pria berupa bros yang dipakai pada kerah dada sebelah kiri, dan memakai kalung Karset atau Kalung Ulur dengan bros kecil di bagian tengah yang disebut Singetan. Ujung karset ditarik ke kiri dan diselipkan pada saku beskap sebelah kiri. Di bagian pinggang, terdapat sabuk dan
Boro yang terbuat dari bahan cinde

Sebagai perlambang kegagahan, pengantin pria mengenakan keris berbentuk Ladrang dan diberi Bunga Kolong Keris. Keris Ladrang diberi ukiran di tangkai yang disebut Pendok dan diberi perhiasan berbentuk lngkaran bulat seperti cincin yang disebut Selut dan Mendak. Keris ini diselipkan di bagian belakang sabuk.


Bookmark and Share